Saturday 12 July 2014

Mahasiswa 'BROKER' Properti

KATA SIAPA MAHASISWA TIDAK BISA BERBISNIS PROPERTI?

Setidaknya begitulah kata tersebut diatas terblesit dalam diri, saat diri ini mampu mewujudkannya. Bisnis Properti ialah bisnis yang bergerak dalam jua - beli rumah/bangunan/tanah/ruko atau benda tak bergerak lainnya yang menunjang dalam kegiatan membangun tempat. Bisinis tersebut terdengar dan dirasa sangat luar biasa dikarenakan modal dalam menjalankan bisnis tersebut sangat besat hingga miliyaran begitu juga keuntungannya yang sangat fantastis. Properti adalah aset tak bergerak yang setiap tahunnya selalu mengalami kenaikan harga tanpa syarat dan hukum tertentu dalam dunianya. Namun, kita akan sedikit berpikir bagaimana semua itu dijalankan oleh mahasiswa? yang notabenenya modal dan pengalaman relasi belum terlalu memumpuni. Para pembaca sekalian jawabannya adalah bisa karena dibisnis properti ada beberapa tahap atau bagian bagi yang menjalankan diantaranya marketer, designer, developer serta broker. Nah, disini saya akan paparkan tentang broker properti dikarenakan bagian tahap ini hampir setiap orang bisa melakukannya tidak harus memiliki modal yang sangat besar pada umumnya apalagi pengalaman. Broker properti tugasnya adalah melakukan survey untuk mendapatkan daftar macam - macam properti baik untuk dijual maupun yang sedang dicari dengan begitu kita akan mempunyai barang yang sebenarnya bukan milik kita untuk kita pasarkan kepada calon pembeli. Adapun hal - hal yang dilakukan roker properti dalam survey sebagai berikut :

- Mencari data properti yang sedang di jual ataupun yang sedang dicari ;
- Menjadi perantara komunikasi antara penjual danpembeli ;
- Menanyakan ke penjual serta menginformasikan kepada pembeli mengeni data properti (Luas bangunan, Luas Tanah, Harga, Pajak, Sertifikat, Jumalah Kamar Mandi/Tidur, Listrik - Air dll)
- dll .

Seperti yang disebutkan diatas bahwa keuntungan properti sangatlah fantastis apalgi untuk seukuran mahasiwa adapan prosentasi keuntungan yang ditawarkan setiap properti pada umumnya minimal 2,5% dari harga properti yang telah disepakati antara penjual dan pembeli. Sama dengan halnya semua bisnis , bisnis properti khususnya broker dalam ini juga mengalami kendala khususnya mahasiswa yaitu :

- Penyesuain waktu untuk survey maupun janjian dan client, dengan dunia kampus seringkala kali bertabrakan ;
- Komunikasi dengan para pelaku bisnis properti juga client seringkala mengalami ketidaksesuain akibat faktor saling menatap usia ;
- Penolakan (hampir semua bisnis merasakan) tawaran kerjasama dengan penjual, karena tidak semua penjual mau bekerja sama untuk membantu menjual properti milik mereka ;
-   Banyaknya pembeli yang hanya sekedar test harga (banyak tanya tidak membeli), karena biasanya dalam hal ini calon pembeli terlalu mengupas dalam tentang data properti bahkan sampai menemukan titik deal namun kedepannya tidak ada kabar artinya pembatalan sepihak dll.


Lalu Hal Pertama Apa yang Harus Saya Miliki dan Lakukan?


Lagi - lagi partanyaan yang keluar dari pikiran ini, baiklah saya akan kasih tau hal pertama yang harus kita lakukan bahkan harus kita punyai dan kuasi ialah bukan 'duit' atao modal materi pada umumnya tetapi keyakinan berpikir yang dibangun oleh mental kita. Bicara mental properti saya akan bahas dari ahlinya pembahasan berikut ini diambil dari buku 'Property Cash Machine' Karangan Bapak Joe Hartanto, siapa beliau? yang jelas lebih ahli dibidang ini.Oke Simak baik - baik !

Penghambat Mental Anda
Sudah sejak lama saya tahu banyak tentang dahsyatnya investasi properti, tetapi baru beberapa tahun terakhir saya benar-benar terjun dibidang ini. Kenapa demikian? Setelah sekian lama, akhirnya saya menemukan dua alasan yang membuat saya NOKO(No Action, Know Only):

1. Tidak Tahu Caranya
saya sangat yakin, anda punya keinginan besar untuk berinvestasi diproperti. Apalagi jika melihat mereka yang sudah berhasil dibidang ini, siapa pun pasti tertarik. Dulu saya pun demikian. Properti merupakan portofolio yang sangat menggiurkan.

2. Tahu caranya, tetapi punya keyakinan yang menghambat
Ternyata, tahu caranya saja belum cukup. Banyak diantara kita yang sudah tahu caranya, tetapi belum juga melakukannya. Dari pengamatan saya, hal itu biasanya adalah akibat adanaya keyakinan yang salah didalam diri,atau sering disebut mental block atau hambatan mental. Memang agak susah mengobati"penyakit" ini jika anda tidaka menyadarinya. Dan bila mental block makin kuat, anda makin jauh dari impian anda. Nah, untuk membantu anda melakukan langkah pertama tersebut,berikut adalah sejumlah kondisi atau keyakinan yang sering kali menjadi penghambat mental mereka yang ingin terjun ke dunia investasi properti.

- Properti itu mahal
- Tidak punya modal untuk bayar DP
- Takut tidak bisa bayar cicilan pinjaman
- Hutang itu buruk
- Takut berhubungan dengan bank
- Harga sewa di indonesia rendah
- Gaji dan penghasilan kecil
- Takut tertipu
- Takut rugi karena tidak bisa menjualkembali
- Takut pada istri/suami/mertua/orang tua
- Takut salah memilih lokasi
- Cepat Puas diri.

dari paparan beberapa penghambat mental dalam berbisnis proeprti diatas dapat saya simpulkan dari membaca buku beliau bahwa kunci sebenarnya dalam menangani mental block ialah dengan mengubah sesuatu itu berkebalikan menjadi sangat postiif dan antusias. Itulah sedikit ulasan tentang pengalaman pribadi penulis sebagai mahasiwa yang terjun dalam dunia properti. Kesimpulannya bahwa apapun bentuk dan nama bisnisnya konsepnya sama, untung rugi demikian juga dialami yang terpenting adalah tanggung jawab terhadap keputusan yang kita ambil apalagi sebagai mahasiswa saran penulis baiknya kesempatan ini dijalankan oleh para mahasiswa akhir yang notabene mempunya waktu senggang yang lebih banyak tak ada salahnya kita manfaatkan ,bukan?. Namun, terakhir terlepas dari itu semua bisnis properti inilah yang sangat fantastis juga ada bagian yang semua orang bisa melakukannya yaitu sebagai broker properti ( read : Makelar ). Terima kasih untuk para pembaca yang sudah mengunjungi tulisan ini. Salam ....

0 comments:

Post a Comment

Silahkan, beri komentar